Jakarta – Dalam meraih ridho Allah SWT seorang muslim harus bisa hijrah dari sifat kekufuran menuju kemuliaan. Hijrah dalam harfiah bahasa arab adalah perpindahan dari satu kota ke kota lainnya. Seperti yang dilakukan baginda Rasulullah SAW ketika melakukan hijrah dari Mekkah menuju Madinah dami syiar agama Islam.
Di era modern seperti sekarang ini, hijrah tidak saja dalam bentuk fisik, namun juga dalam bentuk perilaku dan kebiasaan. Termasuk dalam melakukan transaksi, baik jual-beli, pembiayaan dan lain sebagainya.
Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai bank syariah terbesar di Indonesia merasa memiliki kewajiban kepada umat muslim untuk ‘menghijrahkan’ segala hal pembiayaan dan transaksi yang sesuai dengan kaidah-kaidah Islam. Agar para umat Islam terhindar dari riba yang tidak diridhoi Allah SWT.
“Dengan niatan itulah, BSM mengajak ormas Islam termasuk Lembaga Dakwah Islam Indonesia untuk mensyiarkan pembiayaan syariah dan meninggalkan praktek riba,” tutur SEVP Syariah Mandiri Anton Sukarna saat acara penandatanganan nota kesepahaman dengan LDII DKI Jakarta, rabu (18/09), di aula Wisma Mandiri, Thamrin, Jakarta Pusat. Isi dari nota kesepahaman itu adalah kerja sama LDII dengan BSM dalam Penggunaan Layanan Jasa dan Produk Perbankan Berdasarkan Prinsip Syariah.
Penandatanganan dilakukan oleh SEVP Mandiri Syariah Anton Sukarna, sedangkan dari pihak DPW LDII DKI Jakarta ditandatangani langsung oleh ketua DPW H. Teddy Suratmadji.
Teddy, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa LDII DKI Jakarta merasa tersanjung dengan undangan tersebut karena mestinya yang melakukan penandatanganan adalah BSM tingkat provinsi, bukan tingkat pusat. Selanjutnya Teddy menjelaskan, masih ada umat Islam yang menggunakan transaksi berbau riba sehingga LDII dirasa perlu untuk turun berdakwah mengajak berhijrah ke syariah bersama BSM.
Teddy juga menjelaskan, LDII sejak beberapa tahun silam juga mempunyai unit usaha yang bernama Usaha Bersama (UB) yang lebih banyak bergerak di bidang penjualan.
Teddy ingin agar acara nota kesepahaman ini tidak saja sekedar seremonial, namun dapat berlanjut seterusnya dengan adanya kontrol, dan kerjasama terus menerus baik dari tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan.
Hadir jajaran petinggi BSM dan juga pengurus LDII DKI Jakarta, wanhat LDII DKI Jakarta KH. Aceng Karimullah, dan pengurus Usaha Bersama./*